Sejarah Yahudi pada Abad Pertengahan meliputi periode dari abad ke-5 sampai ke-15. Pada sepanjang periode tersebut, populasi Yahudi secara bertahap berpindah dari Cekungan Mediterania ke Eropa Timur.
Tradisi Yahudi bermula dari asal muasal Yahudi di kalangan suku-suku bani Israel di Palestina pada akhir abad ke-2 sampai awal milenium ke-1 SM. Pada awal pengasingan Yahudi ke Babilonia, meskipun diasingkan di bawah tekanan militer dan lainnya, tinggal di beberapa negara Timur Tengah lainnya, dan kemudian membentuk komunitas di sepanjang wilayah Mediterania timur, yang secara kolektif menghimpun diaspora Yahudi. Keberadaan mereka bernaung di Yunani dari abad keempat SM dan seterusnya di berbagai tempat seperti Chios, Aegina, Attica dan Rhodes[1] dan di Italia pada awal abad ke-2 SM.[2]
Yahudi di Eropa secara bertahap mengkonsolidasikan komunitas mereka sepanjang milenium pertama, membentuk Yahudi Ashkenazi sepanjang akhir periode tersebut. Penurunan signifikan dalam jumlah mereka di Eropa Barat mulai terjadi dengan kebangkitan Perang Salib, yang menimbulkan beberapa pogrom dan serangkaian pengusiran, di Inggris (1290), Prancis (abad ke-14) dan Spanyol (1492). Dengan akhir abad pertengahan, fenomena serupa berulang sendiri di semenanjung Italia dan sepanjang sebagian besar kota dan kepangeranan Jerman di wilayah pemakai bahasa Jerman pada abad keenam belas. Populasi pemakai bahasa Yiddish besar berkembang sepanjang abad-abad yang sama di Eropa Timur. Pada abad ke-17, sebuah titik balik mulai terjadi, dengan migrasi balik ke tengah dan barat Eropa, setelah pogrom di Ukraina (1648-1649).[3]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search